Sunday 4 November 2012

Kisah Nabi Ibrahim sang penjamu tamu



Nabiulloh Ibrahim as adalah seorang yang amat sangat mencintai dan menghormati tamu. Dikisahkan, setiap harinya beliau akan menyantap makanan bersama tamu, tidak pernah beliau menyantap santapan tanpa ditemani tamu. Sehingga pada suatu hari beliau tidak dikunjungi tamu. Maka beliaupun berjalan hingga beberapa kilometer sampai ia menemukan seseorang yang mau untuk diajak menikmati makan bersama dirinya.

Umat Nabi Muhammad saw adalah umat yang diwajibkan untuk menghormati tamunya. Umat Islam adalah umat yang paling banyak penganutnya. Nabiulloh Ibrahim as mengetahui perihal ini sejak masa kehidupannya. Lalu ia berkata kepada Alloh SWT, bahwa ia sangat ingin menjamu umatnya Muhammad saw karena kecintaannya kepada umat dan kecintaannya kepada menjamu tamu. Alloh Yang Maha Tahu berkata, bahwa tidak mungkin Ibrahim menjamu umat Islam karena mereka belum terlahir ke dunia tapi Alloh mengabulkan harapan Nabi Ibrahim yang ingin menjamu umat Nabi Muhammad saw.

Alloh pun lalu memberinya seperti sebatang kapur kepada Nabi Ibrahim, ia diperintahkan meniup kapur tersebut sehingga tercampur dengan air di lautan. Dengan demikian, dapatlah Nabi Ibrahim menjamu umat manusia di jaman umatnya Nabi Muhammad saw yakni saat sekarang dengan asinnya garam dilautan. Setiap apa yang kita makan tidak luput dari rasa garam sebagai bumbu penyedapnya, tanpa garam tentu rasa makanan akan menjadi hambar.

Demikianlah berkah dari kecintaan Nabi Ibrahim as kepada umat dan kepada menjamu tamu sehingga sampai sekarang kita dapat menikmati rasa makanan yang sedap dengan bumbu garam.
Wallohua’lam…. cmiiw