Tuesday 17 July 2012

Cara Saya Berhenti Merokok tanpa Konseling


Penulis adalah seseorang yang Alhamdulillah dapat berhenti merokok tanpa konseling atau terapi tertentu. Dalam beberapa artikel disebutkan, hanya sekitar 5% saja perokok pria ataupun wanita yang benar-benar berhenti merokok setelah mengikuti konseling atau terapi berhenti merokok.

Dapat dibayangkan berapa persentase orang mandiri melakukan program berhenti merokok atas diri sendiri, kemungkinan terbesar adalah dibawah angka 5% itu. Karena sebagaimana diketahui, lembaga konseling atau terapi berhenti merokok mempunyai rangkaian tahapan-tahap meliputi materi pemahaman, sugesti, dengan waktu cukup panjang serta biaya mahal.

Sebagai informasi, penulis tergolong perokok berat sesaat sebelum memulai berhenti merokok. Aktivitas merokok dimulai saat berusia 16 tahun pada tahun 1995 dan berhasil total menghentikan semuanya sejak maret 2012. Momen hari pertama sampai dengan ketujuh berhenti merokok, penulis tuangkan dalam status FB (Facebook). Disana tertuang berbagai macam rasa dan perlawanan tubuh serta otak saat memulai sensasi baru berhenti merokok.

Dibawah ini adalah rangkuman atas proses hari demi hari sensasi perjuangan menghentikan kebiasaan merokok. Selain pergulatan diri, control dari handai taulan yang terkait dalam FB juga menjadi control luar yang turut membantu penulis. Untuk itu, tulisan ini penulis persembahkan untuk seluruh kerabat dan handai taulan yang dukungan mereka sangat besar pengaruhnya membantu penulis berhenti merokok.

1.       Niat bersungguh-sungguh untuk tidak lagi merokok.

2.      Sering-sering membaca artikel soal efek buruk merokok bagi tubuh.

3.       Membagi program berhenti merokok anda kepada handai taulan, dengan harapan memperoleh dukungan.

4.       Ulang pemahaman bahwa tubuh kita akan sangat berterimakasih bila kita sanggup untuk berhenti merokok. Terdapat 4000 lebih gas dan zat berbahaya bagi tubuh dalam sebatang rokok. Menjadi perokok berarti membiarkan menyiksa tubuh sendiri dengan sengaja, dengan sadar, dengan biaya, dan dengan senang hati. Membiarkan pola hidup yang mampu menyusutkan volume otak. Senang hati mengganggu organ-organ penting dalam tubuh untuk bekerja. Menghalangi proses regenerasi milyaran sel-sel dalam tubuh yang setiap jam membutuhkan nutrisi. Mengebiri asupan oksigen dan menggantinya dengan karbon monoksida yang mampu membunuh sel-sel hidup.

5.       Tahan diri supaya tidak lagi menghisap rokok walaupun hanya sebatang. Saat mampu menahan diri atas sebatang rokok, berarti kita sedang berjuang untuk merubah status diri menjadi “bukan perokok”. Mulailah sekarang juga, mulailah menahan dari 1 batang yang sekarang ini ada di hadapan.

6.       Memulai sesuatu yang baru adalah pengalaman indah tak terlukiskan. Bayangkan berhenti merokok adalah mencari sensasi baru. Pengalaman dengan cita rasa yang belum pernah atau tak dapat dibayangkan sebelumnya. Bayangkan sensasi rasa yang muncul saat tidak merokok adalah pengalaman baru yang anda cari-cari. Sebagaimana rasa penasaran muncul saat pertama kali merokok, demikian pula muncul rasa penasaran soal sensasi seperti apa yang akan terjadi bila berhenti merokok.

Membayangkan memperoleh sensasi dan pengalaman baru seperti ini adalah sugesti yang dapat mengganti hormone kesenangan yang diecap otak saat merokok menjadi hormone kesenangan saat mengalami proses tidak merokok dalam waktu tertentu. Bayangkan, saat ini anda tengah bertualang, tengah mencari pengalaman baru. Dengan sugesti seperti ini, penulis tidak merasa kesakitan atau kejadian mimpi buruk atas otak walaupun otak penulis tidak lagi menerima asupan nikotin. Bagi saya poin ini sangat digarisbawahi karena menjadi kunci perlawanan otak secara sadar untuk mengubah asupan zat apa kedalam otak yang memicu kesenangan. 

2 comments: